Tag
Beberapa hari yang lalu, out of now where tiba-tiba gue berada dalam sebuah ruangan penuh sesak bernama grup WA SMA FR1 2003, thank to Alfonso = )
Isi dari grup tersebut adalah teman-teman semasa sekolah di SMA Santo Fransiskus 1, Kramat Raya.
Satu-satu per satu Alfonso menambahkan member group sehingga (saat gue menulis ini) mencapai 35 orang.
Dan tidak butuh waktu lama, group tersebut sukses membuat gue ngikik (tertawa kecil sambil senyum-senyum sendiri. kalau tertawa besar namanya ngakak) di kantor pas lagi sibuk-sibuknya kerja karena ada beberapa teman kantor yang lagi cuti.
Pak Otus dan Pak Aloy, we will never forget you. Terima kasih untuk menjadi guru yang gaul dan meluangkan banyak waktu untuk cerita di ruang kelas.
Pak Theo, salah satu guru killer (siapa sih yang bikin istilah itu) semasa SMP yang rasa perih bekas tarikan jambangnya masih membekas hingga hari ini. Beliau adalah salah satu guru yang sukses mengajarkan kedisiplinan, dan jika ada jarum yang jatuh di kelas pada saat beliau mengajar, bakalan kedengaran.
Ibu Bekti, guru favorit pelajaran IPA. Saya masih inget kalau saya pernah curhat tentang penyakit insomnia akut saya yang ternyata disebabkan oleh terlalu banyak bermain Playstation. Semoga kalau ibu kebetulan membaca blog ini, mohon ampun ya bu Bekti = D
Tiba-tiba gue kewalahan diserbu memori yang tadinya tersimpan rapi, tapi kemudian tanpa ampun membanjiri benak dengan kenangan-kenangan masa sekolah :,)
Dan hari ini, 11 Oktober 2015, yayasan yang menaungi sekolah SMA St Fransiskus 1 merayakan ultahnya yang ke-50 di Graha Bhakti Budaya, TIM.
Walaupun gak hadir di sana, melalui group WA gue bisa membayangkan suasananya. Semoga nantinya ada kesempatan untuk bertemu kembali dengan temen-temen semua.
Posting dari Facebook oleh Sonya: “Reuni Akbar Fransiskus 1 @TIM…narsis sementara tunggu yg lain yaaa: Fransisca Novyella Odjan, Rosalinda Yin, Eli Kristina, Nina S S Johnson, Hnie Goeltom, Dedi La Beneamata, Alfonso T H Ramidjo.
You guys rocks!
Ibu Ida, guru bahasa Indonesia kesayangan kita yang akan banyak komentar mengenai tata cara penggunaan bahasa dan gaya penyampaian ketika beliau membaca blog ini.
Selama beberapa tahun saya mengenal Ibu Ida sebagai guru yang gualak.. terutama saat saya lupa bikin pe er di rumah dan ketahuan mengerjakannya di sekolah sambil ngemil bakso.
Tapi saya benar-benar kaget, ketika ada acara di luar sekolah yang menunjukkan sisi lain beliau yang baik hati. Yang belum pernah saya lihat sebelumnya di sekolah. Sejak saat itu, saya semakin belajar arti jangan menilai buku dari sampulnya.
(karena kemungkinan besar blog ini akan dibaca oleh beliau, jadi izinkan ‘saya’ menggunakan kata ‘saya’ di bagian ini.. hehe.. becanda ya Bu)
Foto-foto di bawah adalah sekilas dari acara perayaan HUT Emas Yayasan St Fransiskus Asisi dengan tema Pagelaran Seni dan Kolaborasi Lintas Budaya dan Agama.
Seneng akhirnya bisa update blog ini lagi setelah lebih dari 3 tahun. Semoga bisa diisi dengan cerita-cerita seru temen-temen yang lain.
Time flies, we treasure the moment by sharing it.